Abstrak
Manajemen Proses yang diaplikasikan pada rantai suplai kayu dapat meningkatkan produktifitas organisasi, salah satunya dari segi penghematan sumber daya. Tujuan utama dari pekerjaan ini adalah untuk mengidentifikasi pengoptimalan potensi proses dan mendesain ulang proses untuk meningkatkan kinerja Rumania dalam rantai pasokan kayu. diharapkan kedepannya tingkat organisasi yg rendah dapat mengurangi ketergantungan kepada negara untuk memaksimalkan suplai rantai kayu
Pengantar
Berorientasi kepada proses telah menjadi faktor kunci mayoritas perusahaan dalam menjalankan bisnisnya sejak diperkenalkannya konsep rantai nilai dan rekayasa proses bisnis. rantai nilai ini merupakan bagian dari produsen dan pelanggan. konsep nilai rantai Porter (1980) menggantikan orientasi terhadap proses dengan rekayasa proses bisnis (BPR).
Pengelolaan di bidang kehutanan kurang dimaksimalkan oleh negara Rumania. kondisi pasar, tingkat teknologi digunakan dalam operasi (Moskalik et al. 2017) dan pengaturan organisasi pemangku kepentingan, yang melibatkan banyak hal berbagai organisasi dan interaksi di antara mereka di jalur kayu dari hutan ke pengguna akhir, dihasilkan dalam birokrasi yang berlebihan (Rauch, 2015).
Penelitian ini berfokus pada fase order-to-delivery dimana pengamatan dilakukan pada pemasok kayu memsok kayu ke pelanggan
Metodologi Penelitian
Luas hutan di Negara Rumania sebesar 6,5 Juta hektar atau mencakup 27% luas negara.
separuh dari kawasan hutan dimiliki negara dan dikelola oleh Administrasi Kehutanan Nasional, RNP Romsilva, di bawah kebijakan dan legislatif arahan Departemen Kehutanan Kementerian Lingkungan, Perairan dan Hutan (Kementerian), dan sisanya adalah milik pribadi. Namun hanya 46% dari hasil kayu hutan yang masuk dalam pemasukan negara. hal ini dikarenakan akses yang minim menuju hutan rumania yang membuat rantai pasokan kayu pun terbatas.
Di Rumania, manajemen hutan hanya dilakukan oleh organisasi tertentu, termasuk distrik hutan. Romilva memimpin 42 distrik hutan pedesaann (CFA) di dalam pedesaan, terdapat 326 titik distrik yang lebih rendah 140 distrik yang dimiliki negara. antar distrik dibentuk unit manajemen yang dilokasikan setiap 1 ha - ha hutan.
Kesimpulan
No comments:
Post a Comment